Rabu, November 24, 2010

PROSES KEPERAWATAN KOMUNITAS

Pengertian
Proses keperawatan adalah serangkaian perbuatan atau tindakan untuk menetapkan, merencanakan dan melaksanakan pelayanan keperawatan dalam rangka membantu klien untuk mencapai dan memelihara kesehatan seoptimal mungkin.
Proses keperawatan adalah suatu metode ilmiah dalam keperawatan yang dapat dipertanggung jawabkan sebagai cara terbaik dalam memberikan pelayanan keperawatan yang sesuai respon manusia dalam menghadapi masalah kesehatan.
Proses keperawatan komunitas adalah metode asuhan keperawatan yang bersifat alamiah, sistematis, dinamis, kontinu, dan berkesinambungan dalam rangka memecahkan masalah kesehatan dari klien, keluarga serta kelompok atau masyarakat.
Dalam penerapan proses keperawatan terjadi proses alih peran dari tenaga keperawatan kepada klien (sasaran) secara bertahap dan berkelanjutan untuk mencapai kemandirian sasaran dalam menyelesaikan masalah kesehatan. Proses alih peran tersebut digambarkan sebagai lingkaran dinamis seperti berikut:

Berdasarkan uraian diatas, pelayan keperawatan kesehatan komunitas mempunyai ciri sebagai berikut:
·         Merupakan perpaduan antara pelayanan keperawatan dengan kesehatan komunitas.
·         Adanya kesinambungan pelayanan kesehatan (continuity of care)
·         Focus pelayanan pada upaya peningkatan kesehatan (promotif) dan pencegahan penyakit  (preventif).
·         Terjadi proses alih peran dari perawat kesehatan komunitas kepada klien (individu, keluarga, kelompok, masyarakat) sehingga terjadi kemandirian.
·         Ada kemitraan perawat kesehatan komunitas dengan masyarakat dalam upaya kemandirian klien
·          Memerlukan kerja sama dengan tenaga kesehatan lain dan masyarakat.

Tujuan proses keperawatan
·         Agar diperoleh asuhan keperawatan komunitas yang bermutu, efektif dan efisien sesuai dengan permasalahan yang terjadi pada masyarakat.
·         Agar pelaksanaan asuhan keperawatan komunitas dapat dilakukan secara sistematis, dinamis, berkelanjutan dan sesuai dengan kebutuhan masyarakat.

Sedangkan tujuan dari asuhan keperawatan adalah:
·         Memberi bantuan yang paripurna dan efektif kepada semua orang yang memerlukan pelayanan kesehatan sesuai dengan Sistem Kesehatan Nasional
·         Menjami semua bantuan diarahkan untuk memenuhi kebutuhan klien.
·         Melibatkan klien dalam perencanaan dan pelaksanaan asuhan keperawatan.
·         Memelihara hubungan kerja yang efektif dengan semua anggota tim kesehatan
·         Meningkatkan status kesehatan masyarakat. Perawat kesehatan komunitas harus memiliki ketrampilan dasar tentang epidemiologi penelitian, pengajaran, organisasi masyarakat dan hubungan interpersonal yang baik.

Fungsi proses keperawatan komunitas.

·         Memberikan pedoman yangsistematis dan ilmiah bagi tenaga kesehatan masyarakat dan keperawatan dalam memecahkan masalah klien melalui asuhan keperawatan.
·         Agar masyarakat mendapatkan pelayanan kesehatan yang optimal sesuai dengan kebutuhannya.
·         Memberikan asuhan keperawatan melalui pendekatan pemecahan masalah, komunikasi yang efektif dan efisien serta melibatkan peran serta masyarakat.
·         Agar masyarakat bebas mengemukakan pendapat berkaitan dengan permasalahan atau kebutuhannya, sehngga mendapat pelayanan yang cepat agar memepercepat proses penyembuhan.

Langkah – langkah proses keperawatan
1. Pengkajian.
2. Diagnosa keperawatan.
3. Perencanaan.
4. Pelaksanaan.
5. Evaluasi atau penilaian.

Pengkajian
Pengkajian keperawatan komunitas merupakan suatu proses tindakan untuk mengenal komunitas. Tujuan keperawatan dalam mengkaji komunitas adalah mengidentifikasi factor positis dan negative yang berbenturan dengan masalah kesehatan dari masyarakat hingga sumber daya yang dimiliki komunitas dengan tujuan merancang strategi promosi kesehatan.
Pada tahap pengkajian ini perlu didahului dengan sosialisasi program perawatan kesehatan komunitas serta program apa saja yang akan dikerjakan bersama – sama dalam komunitas tersebut. Sasaran dari sosialisasi ini adalah tokoh masyarakat baik formal maupun non formal, kader masyarakat, serta perwakilan dari tiap elemen dimasyarakat (PKK, karang taruna, dan lainnya). Pada tahap pengkajian ini terdapat beberapa kegiatan yaitu mulai dari pengumpulan data, pengolahan data, analisis data, perumusan atau penentuan masalah prioritas.

Beberapa teori yang membahas tentang pengkajian komunitas:
a. Sanders Interactional Framework
Model ini menekankan pada proses interaksi komunitas
Model ini juga dikenal sebagai model tiga dimensi dengan komponen pengkajian:
(1) Komunitas sebagai system sosial (dimensi system)
(2) Masyarakat sebagai tempat ( dimensi tempat)
(3) Masyarakat sebagai kumpulan/kelompok manusia (dimensi populasi)

b. Kliens interactional framework
    a. Masyarakat sebagai system sosial
        (1) Pola komunikasi
        (2) Pengambilan keputusan
        (3) Hubungan dengan system lain
        (4) Batas wilayah
   b. Penduduk dan lingkungannya
        (1) Karakter penduduk (demografi)
        (2) Faktor lingkungan, biologi dan sosial
        (3) Lingkungan psikis (nilai-2, agama, kepercayaan)

c. Community assessment wheel (community as client model)
Pada model ini terdapat 8 komponen yang harus dikaji, ditambah dengan data inti dari masyarakat itu sendiri (community core)

(1) Community core (data inti)
Aspek yang dikaji:
a. Historis dari komunitas, kaji sejarah perkembangan komunitas
b. Demografi : umur, jenis kelamin, ras, type keluarga, status perkawinan
c. Vital statistik : angka kelahiran, angka kematian, angka kesakitan
d. Sistem nilai/norma/kepercayaan dan agama

(2) Phisical environment pada komunitas
Sebagaimana mengkaji fisik pada individu
Pengkajian lingkungan dilakukan dengan metode winshield survey atau survey dgn mengelilingi wilayah komunitas

(3) Pelayanan kesehatan dan sosial
Pelayanan kesehatan :
- Hospital
- Praktik swasta
- Puskesmas
- Rumah perawatan
- Pelayanan kesehatan khusus
- Perawatan di rumah
- Counseling support services
- Pelayanan khusus (social worker)

Dari tempat pelayanan tsb aspek yg didata:
- Pelayanannya (waktu, ongkos, rencana kerja)
- Sumber daya (tenaga, tempat, dana & perencanaan)
- Karakteristik pemakai (penyebaran geografi, gaya hidup, sarana transportasi)
- statistik, jumlah pengunjung perhari/ minggu/bulan
- Kecukupan dan keterjangkauan oleh pemakai dan pemberian pelayanan


(4) Ekonomi
Aspek/komponen yang perlu dikaji:

a. Karakteristik pendapatan keluarga/RT
@ rata-2 pendapatan keluarga/rumah tangga
% pendapatan kelas bawah
% keluarga mendapat bantuan sosial
% keluarga dengan kepala keluarga wanita
@rata-2 pendapatan perorangan

b. Karakteristik pekerjaan
@ status ketergantungan
JUmlah populasi secara umum (umur > 18 th)
% yg menganggur
% yg bekerja
% yg menganggur terselubung
Jumlah kelompok khusus
@ kategori yang bekerja, jml dan %

(5) Keamanan transportasi
a) Keamanan
- Protection service
- Kwalitas udara, air bersih
b) Transportasi (milik pribadi/umum)
(6) Politik & Government
- Jenjang pemerintahan
- Kebijakan Dep.Kes

(7) Komunikasi
- Formal
- In formal

(8) Pendidikan
a. Status pendidikan (lama sekolah, jenis sekolah, bahasa)
b. Fasilitas pendidikan (SD, SMP dll) baik di dalam maupun di luar komunitas

(9) Recreation
Menyangkut tempat rekreasi

d. Kerangka pengkajian profile masyarakat (modifikasi)
Pengkajian ini merupakan hasil modifikasi dari beberapa teori sebelumnya tentang pengkajian komunitas

1. Pengumpulan data
Cara pengumpulan data:
- Wawancara atau anamesis.
- Pengamatan.
- Pemeriksaan fisik.
Pengolahan data:
Setelah data diperoleh, kegiatan selanjutnya adalah pengolahan data dengan cara sebagai berikut:
- Klasifikasi data atau kategorisasi data.
- Perhitungan prosentase.
- Tabulasi data.
- Intepretasi data.
2. Analisa data
Tujuan analisa data:
- Menetapkan kebutuhan komunitas.
- Menetapkan kekuatan.
- Mengidentifikasi pola respon komunitas.
- Mengidentfikasi kecenderungan penggunaan pelayanan kesehatan.
Data focus yang biasanya muncul:
- Keluhan yang paling banyak dirasakan
- Pola/perilaku yang tidak sehat
- Lingkungan yang tidak sehat
- Pemanfaatan layanan kesehatan yg kurang efektif
- Peran serta masyarakat yg kurang mendukung
- Cakupan target kesh. kurang

Beberapa pilihan untuk menentukan etiologi dari masalah:
Faktor budaya masyarakat
Pengetahuan yang kurang
Sikap masyarakat yang kurang mendukung
Dukungan yang kurang dari pemimpin formal maupun informal
Kurangnya kader kesh. Di masy.
Kurangnya fasilitas pendukung di masyarakat
Kurang efektifnya pengorganisasian
Kondisi lingkungan dan geografis yg kurang kondusif
Pelayanan kesehatan yang kurang memadai
Kurangnya ketrampilan thd prosedur pencegahan penyakit
Kurangnya ketrampilan thd prosedur perawatan kesehatan
Faktor finansial
Komunikasi/koordinasi dengan sumber pelayanan kesehatan kurang efektif

Tidak ada komentar: