Minggu, April 04, 2010

Kedaruratan sistem pernapasan

Kedaruratan sistem pernapasan
Pernapasan terdiri dari inspirasi dan ekspirasi inspirasi akan mengekspansikan rongga dada,menurunkan tekanan didalam alveoli paru sehingga tekanan atmosfer dapat memaksa udara masuk.ekspirasi menekan alveoli untuk memaksa udara keluar.untuk pertukaran oksigen dan karbondioksida yang efektif, udara yang masuk kedalam paru harus berkontrak erat dengan darah.alveoli diliputi oleh kapiler berdinding tipis sehingga ia bisa berkontrak.keadaan patologik apapun yang menyebabkan kerusakan alveoli dan pembesaran menjadi kantong udara akan menurunkan pertukaran gas dengan menurunkan luas permukaan.
penilaian  
Lihat lubang hidung untuk melihat apakah ia terbuka dan dalam kondisi istirahat. 
Perhatikan dada bagi ekspansi yang normal dan simetris. 
Carilah retraksi suprarenal, supraklavikula atau interkostal yang menunjukkan obstruksi. 
Cari gerakan paradoksial bagian dada manapun dan cari luka terbuka ke rongga toraks. 
Perhatikan gerakan abdomen , yang menunjukkan bahwa diafragma bekarja. 
Dengarkan dengan telinga didekatkan kemulut untuk memastikan kembali bahwa ada pergerakan udara yang baik keluar hidung dan mulut. 
Dengan stetoskop ,dengarkan toraks di anterior dan posterior.
Berikan perhatian khusus setiap gerakan dada. 
Bunyi pernapasan normal harus setara pada kedua sisi. 
Bunyi pernapasan abnormal adalah “ wheezing, ronki basah, ronki kering 
Rasakan gerakan udara dari hidung dan mulut. 
Raba seluruh toraks bagi daerah yang menimbulkan nyeri, yang
 menggambarkan iga yang fraktur atau segmen yang longgar. 
Raba untuk mencari adanya luka atau laserasi. 
Raba untuk adanya gerakan abnormal dinding dada. 
 Mendapatkan dan mempertahankan saluran pernapasan yang terbuka

Buka mulut penderita dan bersihkan dari darah, mukus, muntahan ,atau bendabenda asing. 
Bila pasien tidak bernapas berikan bantuan napas buatan. 
Bila pasien berusaha untuk bernapas tetapi sedikit bergerak atau
tanpa udara maka obstruksi terjadi dibawah faring. 
Bila tidak ada trauma dan henti napas karena kondisi medis maka
buka saluran pernapasan dengan menghiperekstensikan kepala. 
Tempatkan satu tangan didahi dan lainnya dibelakang pada punggung
kepala atau dibawah dagu dan tengadahkan kepala. 
Ini akan menjauhkan bagian posterior orofaring lidah. 
Kemudian udara dapat masuk sekeliling lidah dan menuju laring. 
Cara ini adalah salah satu cara yang efektip untuk membuka saluran pernapasan pada penderita tanpa trauma. 
Pada penderita tidak sadar dengan trauma ,saluran pernapasannya
tidak boleh dibuka dengan cara ini karena dapat memperberat cedera 
vertebra servikalis. 
Pada penderita tidak sadar atau penderita dengan trauma pada klavikula atau ke arah atas,ada kemungkinan fraktur vertebra servikalis. 
Saluran pernapasan dapat dibuka dengan mengangkat mandibula dan lidah kedepan sebagai suatu kesatuan. 
Hal ini menjadi metode terbaik sewaktu ada kemungkinan cedera vertebra servikalis.
Benda asing 
Saluran pernapasan atas dapat tersumbat oleh bendabenda asing . 
Untuk menghilangkan obstruksi benda asing digunakan tiga perasat manual meliputi :pukulan dari belakang, dorongan manual, dan rogohan jari. 
Pukulan dari belakang dengan cara cepat empat pukulan tajam yang dilakukan tepi tangan diatas vertebra dan diantara kedua bahu. 
Dapat dilakukan pada penderita duduk, berdiri , atau berbaring dan harus dilakukan kuatkuat dalam urutan yang cepat. 
Bila mungkin kepala penderita harus lebih rendah daripada dadanya untuk menggunakan efek gravitasi. 
Anak yang menderita obstruksi saluran pernapasan parsial ( menggerakkan sejumlah udara ) . 
Tidak boleh dibalikkan tubuhnya karena ini dapat menyebabkan benda asing tersangkut pada permukaan bawah pita suara yang menyebabkan obstruksi lengkap. 
Anak hanya boleh dibalik jika ia menderita obstruksi lengkap saluran pernapasan . 
Dorongan manual atau perasat heimlich,adalah rangkaian cepat empat dorongan pada abdomen atas atau dada bagian bawah yang memaksakan udara keluar dari paru untuk mengeluarkan benda asing. 
Dorongan abdominal dapat dilakukan pada pasien yang sedang berdiri , duduk atau berbaring. 
Bila penderita berdiri atau duduk, penolong harus berdiri dibelakangnya dan melingkarkan tangannya pada pinggang pasien. 
Tempatkan sisi ibu jari satu tangan tinggi pada abdomen pasien dan ditutup dengan telapak tangan terbuka tangan lainnya. 
Kemudian tarik kebelakang dan keatas dengan empat dorongan cepat dan kuat. 
Bila penderita telentang, penolong dapat diatas atau disisi penderita. 
Palingkan wajah penderita kesatu sisi. 
Letakkan pangkal tangan lain dipuncak tangan pertama . 
Lakukan tekanan kearah abdomen. 
Dorongan pada dada adalah tekhnik pengganti yang sangat berguna bila abdomen penderita begitu lebar sehingga tangan penolong tidak dapat melingkarkannya sepenuhnya atau bila tekanan langsung abdomen dapat menyebabkan penyulit seperti pada kehamilan lanjut. 
Bila penderita berdiri atau duduk ,penolong melingkari dada pasien dari belakang

Tidak ada komentar: