Rabu, April 07, 2010

METODE PENELITIAN ILMIAH

METODE PENELITIAN ILMIAH
  • MANUSIA PADA DASARNYA SELALU INGIN TAU YANG BENAR
  • UTNUK MEMENUHI RASA INGIN TAHU MAKA MANUSIA MENGUMPULKAN PENGETAHUAN
PENGETAHUAN ADALAH SEJUMLAH FAKTA DAN TEORI YANG MEMUNGKINKAN SESEORANG UNTUK DAPAT MEMECAHKAN MASALAH YANG DIHADAPI

CARA MEMPEROLEH PENGETAHUAN

Cara tradisional/non ilmiah
1. cara coba salah (trial and error)
metode memecahkan masalah dengan mencoba kemungkinan tertentu, bila gagal mencoba kemungkinan yang lain.
contoh: penemuak kina sebagai obat malaria, seorang penderita mencoba berbagai kemungkinan untuk menyembuhkan penyakit malarianya, suatu saat di hutan dia haus dan minum air parit yang rasanya pahit anehnya sejak itu malarianya tidak kambuh lagi, trnyata ada pohon kina yang tumbang dalam parit , sehingga disimpulkan kulit kayu kina sebagai obat malaria
2. cara kekuasaan (otoriter)
sumber pengetahuan: pemimpin foemal maupun informal,ahli agama, ahli iptek
3. berdasarkan pengalaman pribadi
dengan mengulang pengalaman yang diperoleh dalam memecahkan masalah yang dihadapi pada masa lalu, bila berhasil akan selalu digunakan, jika gagal tidak akan diulangai dan berusaha mencari cara lain
4. melalui jalan fikiran
menggunakan penalaran dalam memperoleh kebenaran pengetahuan
penelaran induktif: penalaran berdasarkan atas cara berfikir untuk menarik kesimpulan umum dari sesuatu yang bersifat khusus,
contoh: kuda punya ekor, sapi punya ekor, monyet punya ekor, maka ditarik kesimpulan semua hewan punya ekor.
penalaran deduktif: penalaran yang berdasarkan atas cara berfikir yang menarik kesimpulan yang khusus dari sesuatu yang bersifat umum,
contoh: binatang berkaki empat menyusui maka sapi hewan menyususui

CARA MODEREN/CARA ILMIAH
metode ilmiah adalah upaya memecahkan masalah melalui befikir rasional dan berfikir empiris dan merupakan prosedur untuk mendapatkan ilmu
gabunagan befikir rasional dan empiris artinya rumuasan pernyataan suatu pihak dapat diterima oleh akal sehat dan pihak lain dapat dibuktikan melalui data dan fakta secara empiris

KRITERIA METODE ILMIAH
1. berdasarkan fakta
informasi yang didapat berdasarkan fakta bukan berdasarkan pemikiran sendiri
2. bebas dari prasangka
fakta dan data berdasarkan bukti yang lengkap dan objektif, bukan pertimbangan subjektif
3. menggunakan prinsip analisis
data fan fakta dicari sebab akibat atau alasannya
4. menggunkan hipotesis
harus ada dugaan sementara untuk memandu jalan fikiran ke arah tujuan yang ingin dicapai
5. menggunakan ukuran objektif
pengumpulan data harus menggunakan ukuran yang objektif bukan subjektif

CARA ILMIAH HARUS BERDASARKAN CIRI-CIRI KEILMUAN YAITU:
1. rasional
penelitian dilakukan dengan cara masuk akal terjangkau penalaran manusia, dibutuhkan teori yang telah mapan dan teruji kebenarannya
2. empiris
cara yang digunakan dalam penelitian teramati oleh indra manusia sehingga orang dapat ikut mengamati, kebenaran mengikuti empiris harus dengan bukti yang dipercaya
3. sistematis
menggunakan langkah tertentu yang bersifat logis

ETIKA PENELITIAN

PRINSIP ETIS DALAM PENELITIAN
  1. Masalah etika pada penelitian uang menggunakan subjek manusia menjadi ussue sentral
  2. Penelitian ilmu keperawatan hampir 90% subjeknya manusia maka peneliti hrs memahami prinsip etika penelitian
  3. Jika tidak dilaksanakan melangar  Hak Otonomi Manusia
  4. Peneliti sekaligus perawat, sering memperlakukan subjek seperti memperlakukan pasiennya dimana subjek harus nurut anjuran yg diberikan
  5. Pedoman etika penelitia pd manusia telah dirumuskan pada deklarasi helsinki
PRINSIP ETIKA DALAM PENELITIAN
1. PRINSIP MANFAAT
  • Bebas dari penderitaan : Peneliti tanpa mengakibatkan penderitaan pd subjek hususnya saat menggunakan tindakan medis
  • Bebas dari eksploitasi : Partisipasi subjek harus dihindarkan dr keadaan yg merugikan
  • Resiko : Hati-hati pertimbangkan untung dan resiko thd subjek
2. PRINSIP MENGHARGAI HAM

  • Hak untuk ikiut atau tidak menjadi responden : Subjek hrs diperlakukan secara manusiawi, Subjek berhak menentukan mau ikut atau tidak menjadi subjek, Tanpa adanya sanksi apapun terhadap perawatnya
  • Hak mendpt jaminan dr perlakuan yg diberikan : memberikan penjelasan secara rinci serta ber TJ jika ada sesuatu yg terjadi thd subjek
  • Informed consent : mandapat informasi lengkap, hak mauikut / tidak, pd inpormed concent perlu dicantumkan bahwa data hanya digunakan untuk pengembangan ilmu
3. PRINSIP KEADILAN
  • Hak untuk mendapatkan pengobatan yang adil : subjek diperlakukan scr adil baik sebelum, selama dan sesudah penelitian tanpa adanya diskriminasi jika meraka  tidak bersedia
  • Hak dijaga kerahasianya : Subjek punya hak data yang diberikan hrs dirahasiakan untuk itu perlu adanya  anonymyti (tanpa nama) dan conpidentiality (kerahasiaan)
ASPEK ETIK PENLITIAN EKSPRIMENTAL
esensi masalah etik terutama menyangkut keselamatan subjek, termasuk ketidak rugian
aspek ini muncul dalam penelitian eksprimental, karena peneliti sengaja membagi subjek dalam kelompok yang mendapat perlakuan berbda yaitu
  1. memberikan manipulasi pada subjek dengan harapan akan terjadi penynebuhan pada suatu penyakit pada suatu kelompok sementara membiarkan kelomppok lain
  2. menekan bekerjanya faktor yang meruikan individu pada suatu kelompok dan membiarkan pada kelompok lain
  3. mencoba suatu perlakuan yang belum diketahui secara pasti efeknya pada manusi
PERTNGGUNG JAWABAN SECARA ETIK,KESELAMATAN DAN KETIDAKRUGIAN SUBJEK PERLU DI PERTIMBANGKAN
  1. KEMUNGKINAN RESIKO APA YANG TERJADI BILA PERLAKUAN DILAKUKAN PADA SUBJEK, DEMIKIAN RESIKO APA YANG TERJADI KALU PERLAKUKAN YANG DIBERIKAN GAGAL
  2. SEJAUH MANAKAH EKSPLORASI PRAKILIK (PADA HEWAN) BENAR-BENAR TELAH DILAKUKAN, BAGAIMANA EKSPLORASI TERSEBUT DALAM HAL KHASIAT DAN KEAMANANNYA
  3. SEBERAPA JAUH SUBJEK PERLU DIBERI TAHU TENTANG PERLAKUAN YANG DIBERIKAN PADANYA DAN AKIBAT YANG DAPAT TERJADI

VALIDITAS DAN RELIABILITAS INTRUMEN PENELITIAN

Instrumen sangat menentukan apakah data yang diperlukan benar-benar representatif paktual variabel penelitian
apakan data yang diperoleh merupakan alat yg valid untuk membuktikan hipotesis
instrumen penelitin adalah proses pemilihan atau pengembangan metode dan alat ukur dalam rangka membuktikan kebenaran hipotesis
hipotesis (variabel dari hipotesis ) yang menentukan metoda dan alat pengukuran

INTRUMEN PENELITIAN

Karakteristi alat ukur
  1. Validitas
  2. Reliabilitas
  3. Objektifitas
A. Validitas (Sahih)
  • Menyatakan apa yang seebenarnya diukur
  • Keandalan instrumen mengumpulkan data
  • Lebih menekan kan pada alat ukur /pengamatan
DUA HAL PENTING DALAM VALIDITAS
1. RELEVANSI ISI INSTRUMEN
  • Isi sesuai dengan tujuan penelitian biasanya dijabarkan dalam defenisi operasional
  • misalnya mengukur tingkat pengetahuan pasien tentang perawatan pasien post operasi maka instrumen harus ada : pengertian, tujuan, alat yang diperlukan, cara merawat, akibat bila tak dirawat
 2. RELEVANSI SASARAN SUBJEK DAN CARA PENGUKURAN
  • Harus memberi gambaran terhadap perbedap perbedaan subjek contoh : harapan pengantin baru dengan harapan pasca strook
  • Bila mengukur kadar suatu zat/ukuran (tb,bb,dll) perlu dibuat cara pengukuranya
B. RELIABILITAS (KEANDALAN)
Kesamaan hasil pengukuran/pengamatan bila fakta/kenyataan diukur/diamati berulang dalam waktu yang berlainan

BEBERAPA CARA PENGUKURAN UNTUK MELIHAT RELIABILITAS
  1. Prinsip stabilitas : Mempunyai kesamaan bila dilakukan berulang dalam waktu yang berbeda
  2. Prinsip ekuivalen : Memberikan hasil yg sama pada kejadian yang sama
  3. Prinsip Homogenitas : instrumen yang dipaki harus mempunyai isi yang sama
C. OBJEKTIVITAS
  • Pengukuran yang dilakukan benar-benar terbebas dari bias peneliti sehingga menghasilkan data apa adanya
  • Bias : Kecondongan atau harapan peneliti atau kecondongan pada kenyataan umum
BENTUK KESALAHAN PENGUKURAN
1. Kesalahan sistematis
Kesalahan yang terjadi krn faktor alat dan pengukuran
kesalahan alat : tidak valid dan tidak reliabel
Kesalahan pengukuran : Bersumber pada pengukur suasana dan lingkungan, adm/pencatatan

UNTUK MENCEGAH KESALAHAN SISTEMATIS
  1. Pilih alat yg sudah dibakukan
  2. Lakukan tera ulang
  3. Uji coba : validitas dan reliabilitas, disamping itu
  • Latihan bagi pengukur pemula
  • ukur beberapa kali
  • Catat secara cermat
  • Lingkungan yg sama
2. Kesalahan sampling
  • Kesalan hasil  karena sampling tidak reoresentatif
  • Teknik sampling yang optimal atau representatip mungkin

JENIS-JENIS INTRUMEN
PENGUKUIRAN BIO-FISIOLOGIS
Pengukuran yg digunakan pada tind. keperawatan yg beroriantasi pada dimensi fisiologis
  • IN-VIVO : Observasi proses fisiologi tubuh, tanpa ambil bahan/spesimen dari tubuh pasien contoh : mengukur TD
  • IN-VITRO : Mengambil bahan dr tubuh klien contoh tingkat stres dengan mengukur hormon strees cortisol dan katekolamin
WAWANCARAWawancara mrp proses interaksi langsung antara pewawancara dan responden
Data dapat bersifat
  • Fakta
  • sikap
  • Pendapat
  • keinginan
  • Pengalaman
KEUNTUNGAN WAWANCARA
  1. JAWABAN RESPONDEN SPONTAN : LEBIH DAPAT DIPERCAYA
  2. DAPAT DIGUNAKAN UNTUK MENILAI KEBANARAN DAN KEYAKINAN THD JAWABAN YG DBEERIKAN
  3. DAPAT MEMBANTU RESPONDEN UNTUK MENGINGAT LAGI HAL YG LUPA
  4. DATA DIPEROLEH BRP DATA PRIMER
KERUGIAN WAWANCARA
  1. WAKTU LAMA DAN BIAYA RELATIF BESAR
  2. MUDAH TIMBUL BIAS KARENA
  • Pewawancara : kurang paham masalah dan teknik
  • Responden : tidak jujur
  • Pertanyaan : kurang jelas, membingungkan
ANGKET
Merupakan jawaban yg diisi oleh responden sesuai daftar pertanyaan yg diterima

CARA
  1. Canvasser yaitu daftar yg diisi ditunggu petugas
  2. House holder yaitu jawaban dikirim ke alamat
KEUNTUNGAN
  1. Relatif murah
  2. Tidak butuh tenaga banyak
  3. Dapat diulang
KERUGIAN
  1. Jawaban tidak spontan
  2. banyak terjadi non respon
  3. Pertanyaan hrs jelas dan disertai petunjuk yg jelas
  4. Pengembalian jwban sering terlambat
  5. Jawaban sering tidak lengkap
  6. Sering tidak diisi
  7. Tidak dpt digunakan pd responden buta aksara
UNTUK MENGATASI KERUGIAN DAPAT DILAKUKAN
  1. Kunjungan dan lakukan wawancara pd non responden
  2. Untuk jawaban yg terlambat hrs dikeluarkan
  3. Bila responden terlalu banyak lakukan pengiriman ulang daftar isian
OBSERVASI
Mengumpulkan data dengan menggunakan indra mata

Bermanfaat untuk
  1. mengurangi jumlah pertanyaan
  2. Mengukur kebenaran jawaban pd wawancara
  3. Untuk memperolej jawaban yg tidak dpt diperoleh dengan wawancara atau angket
MACAM-MACAM OBSERVAS
1. OBSERVASI PARTISIPASI LENGKAP
  • Mengikuti seluruh kehidupan responden
  • Biasanya untuk penelitian antropologi
 2. PARTISIPASI SEBAGIAN
  • Sebagian kehidupan responden
 3.  TANPA PARTISIPASI
  • Tanpa ikut kehidupan responden
KELEMAHAN
  • Keterbatasan indra mata
  • Hal yg sering lilihat perhatian berkurang
 CARA MENGATASI
  • Adakan pengamatan berulang
  • Lakukan dg beberapa orang
 

Selasa, April 06, 2010

KONSEP BERMAIN PADA ANAK

KONSEP BERMAIN PADA ANAK
Pengertian
Bermain adalah cerminan kemampuan fisik, intelektual, emosional dan sosial dan bermain merupakan media yang baik untuk belajar karena dengan bermain , anak akan berkata-kata, belajar memnyesuaikan diri dgn ling, melakukan apa yg dapat dilakukan, dan mengenal waktu, jarak, serta suara .(Wong, 2000).


Bermain adalah cara alamiah bagi anak untuk mengungkapkan konflik dalam dirinya yang tidak disadarinya .
(Miller dan Keong, 1983).

Bermain adalah kegiatan yang dilakukan sesaui dgn keinginanya sendiri dan memperoleh kesenangan.
(Foster, 1989).

Dari definisi diatas dapat disimpulkan bahwa bermain adalah
“” Kegiatan yang tdk dpt dipisahkan dari kehidupan anak sehari-hari krn bermain sama dgn berja pada org dewasa, yg dapat menurunkan stres anak, belajar berkomunikasi dgn ling, menyesuaikan diri dgn ling, belajar mengenal dunia dan meningkatkan kesejahteraan mental serta sosial anak.””

FUNGSI BERMAIN
1. Perkembangan sensorik motorik
Pada saat melakukan permainan, aktifitas motorik mrpk komponen terbesar yang digunakan anak dan bermain aktif sangat penting untuk perkembangan fungsi otot.
2. Perkembangan intelektual
Anak melakukan ekplorasi dan manipulasi thp segala sesuatu yg ada di ling sekitarnya, terutama
mengenal warna, bentuk, ukuran, tekstur dan membedakan objek.
Pada saat bermain anak akan melatih diri dan memecahkan masalah.
3. Perkembangan sosial.
Perkbg sosial ditandai dgnkemampuan berinteraksi dgn lingkungannya.
Bermain dgn orla akan membantu anak utk mengembangkan hub sosial dan belajar memecahkan masalah dari hub tersebut.Anak belajar berinteraksi dgn teman, memahami bahasa lawan bicara, dan belajar ttg nilai sosial yang ada pd kelompok.
4. Perkbg kreatifitas
Kemampuan utk menciptakan sesuatu dan mewujudkan ke dlm bentuk objek dan atau kegiatan yang dilakukannya.
5. Perkembangan kesadaran diri.
Anak akan mengembangkan kemampuannya dlm mengatur t.l.
Anak akan belajar mengenal kemampuannya dan membandingkan dgn orla dan menguji kemampuannya dgn mencoba peran baru dan mengetahui dampak t.l terhadap orla.
6. Perkembangan moral
Anak mempelajari nilai benar dan salah dari ling, terutama dari ortu dan guru.
Anak akan mendapatkan kesempatan utk menerapkan nilai-nilai sehingga dapat diterima di ling dan dpt menyesuaikan diri dgn aturan yg ada dikelompoknya.
Anak belajar bertanggung jawab atas segala tindakan yg akan dilakukan.
7. Terapi
Pada saat dirawat di RS anak akan mengalami berbagai perasaan yg sangat tidak menyenangkan, seperti marah,takut,cemas, sedih
dan nyeri, sehinggaanak –anak akan dapat mengalihkan rasa sakitnya dlm bentuk permainan.

TUJUAN BERMAIN
1. Untuk melanjutkan tukem yg normal pada saat sakit .
2. Mengekspresikan perasaan , keinginan, dan fantasi serta ide-idenya.
3. Mengembangkan kreativitas dan kemampuan memecahkan masalah.
4. Dapat beradaptasi secara efektif thp stres karena sakit dan di rawat di RS.

FAKTOR-FAKTOR YANG
MEMPENGARUHI AKTIFITAS BERMAIN
1.Tahap perkembangan anak
Perawat hrs mengetahui dan memberikan jenis permainan yg tepat utk setiap tahapan pertumb dan perkem anak.
2. Status kesehatan anak
Perawat hrs mengetahui kondisi ana pada saat sakit dan jeli memilihkan permainan yg dapat dilakukan anak sesuai dgn prisnsip bermain pd anak yg sedang dirawat di RS.
3. Jenis kelamin
Dalam melakukan aktifitas bermain tidak membedaskan jenis kelamin laki-laki atau perempuan.
Ada pendapat ygdiyakini bahwa permainan adl salah satu alat
mengenal identitas dirinya.
4. Ling yang mendukung
Ling yg cukup luas utk bermain memungkinkan ana mempunyai cukup ruang utk bermain.
5. Alat dan jenis permainan yg cocok
Pilih alat bermain sesuai dgn tahapan tukem anak
Alat permaianan tidak selalu harus dibeli ditoko dan harus mahal.


KLASIFIKASI BERMAIN
a. Menurut isinya
  • Sosial affective play : hub interpersonal yg menyenangkan antara anak dgn orla (EX : ciluk-baa).
  • Sense of pleasure play : permaianan yg sifatnya memberikan kesenangan pada anak (EX : main air dan pasir).
  • Skiil play : permainan yg sifatnya memberikan keterampilan pada anak (EX: naik sepeda).
  • Dramatik Role play : anak bermain imajinasi/fantasi (EX : dokter dan perawat).
  • Games : permaianan yg menggunakan alat tertentu yg menggunakan perhitungan / skor (EX : ular tangga).
  • Un occupied behaviour: anak tidak memainkan alat permainan tertentu, tapi situasi atau objek yang ada disekelilingnya , yg digunakan sebagai alat permainan(EX : jinjit-jinjit, bungkuk-bungkuk, memainkan kursi, meja dsb).
b. Karakter sosial
  • Onlooker play : anak hanya mengamati temannya yg sedang bermain, tanpa ada inisiatif utk ikut berpartisifasi dlm permainan(EX : Congklak).
  • Solitary play : anak tampak berada dlm klp permaianan, tetapi anak bermain sendiri dgn alat permainan yg dimilikinya.
  • Parallel play : anak menggunakan alat permaianan yg sama, tetapi antara satu anak dgn anak lain tidak terjadi kontak satu sama lain sehingga antara anak satu dgn lainya tida ada sosialisasi.
  • Associative play : permeianna ini sudah terjadi komunikasi antara satu anak dgn anak lain, tetapi tidak terorganisasi, tidak ada pemimpin
  • dan tujuan permaianan tidak jelas (EX bermain boneka,masak-masak).
  • Cooperative play : aturan permainan dlm klp tampak lebih jelas pada permaiann jenis ini, dan punya tujuan serta pemimpin (EX : main sepak bola).
BENTUK-BENTUK PERMAIANAN BERDASARKAN KELOMPOK USIA
a. Umur 1 bulan (sense of pleasure play).
- Visual :dpt melihat dgn jarak dekat
- Audio : berbicara dgn bayi
- Taktil : memeluk, menggendong
- Kinetik : naik kereta, jalan-jalan.
b. Umur 2-3 bln
- Visual : memberi objek terang,membawa bayi keruang yang berbeda .
- Audio :berbicara dgn bayi,memyanyi
- Taktil : membelai waktu mandi, menyisir rambut.
c. Umur 4-6 bln
- Visual : meletakkan bayi didepan kaca, memebawa bayi nontong TV.
- Audio : mengajar bayi berbicara, memanggil namanya, memeras kertas.
- Kinetik : bantu bayitengkurap, mendirikan bayi pada paha ortunya.
- Taktil : memberikan bayi bermain air.
d. Umur 7-9 bln
- Visual : memainkan kaca dan membiarkan main dgn kaca serta berbicara sendiri.
- Audio : memanggil nama anak, mngulangi kata-kata yg diucapkan seperti mama,papa.
- Taktil : membiarkan main pada air mengalir.
- Kinetik : latih berdiri, merangkap, latih meloncat.
e. Umur 10-12 bln
- Visual : Memperlihatkan gambar terang dlm buku.
- Audio : membunyikan suara binatang tiruang, menunjukkan tubuh dan menyebutnya.
- Taktil : membiarkan anak merasakan dingin dan hangat, membiarkan anak merasakan angin.
- Kinetik : memberikan anak mainan besar yg dapat ditarik atau didorong, seperti sepeda atau kereta.
- Kinetik : latih berdiri, merangkap, latih meloncat.
f. Umur 2-3 tahun
- Paralel play dan sollatary play
- Anak bermain secara spontan, bebas, berhenti bila capek, koordinasi kurang (sering merusak mainan)
- Jenis mainan :boneka,alat masak,buku cerita dan buku bergambar.
g. Preschool 3-5 thn
- Associative play , dramatik play dan skill play.
- Sudah dapat bermain kelompok
- Jenis mainan : roda tiga, balok besar dgn macam-macam ukuran.
h. Usia sekolah
- Cooperative play
- Kumpul prangko, olra.
i. Masa remaja
- Anak lebih dekat dgn kelompok
- Olra, musik,komputer, dan bermain drama.

PRINSIP BERMAIN DI RS
Tidak banyak mengeluarkan energi, singkat dan sederhana.
Mempertimbangkan keamanan dan infeksi silang.
Kelompok umur yg sama.
Permainan tidak bertentangan dgn pengobatan
Semua alat permaianan dpt dicuci
Melibatkan ortu.

IMUNISASI PADA ANAK

DEFINISI
CARA MENINGKATKAN KEKEBALAN
SECARA AKTIF / PASIF
TERHADAP SUATU ANTIGEN TERTENTU
BILA TERPAJAN ANTIGEN SERUPA SUPAYA TIDAK SAKIT

MACAM KEKEBALAN
AKTIF :
TUBUH TERPAJAN AKAN MEMBUAT KEKEBALAN
PASIF :
TUBUH LANGSUNG MEMAKAI

JENIS VAKSIN
LIVE ATTENUATED : VAKSIN DILEMAHKAN
INACTIVATED : VAKSIN BAGIAN2 TERTENTU

KONSEP IMUNISASI
A.Pengertian
Imunisasi adalah upaya yg dilakukan dgn sengaja memberikan kekebalan (imunitas) pada bayi atau anak sehingga terhindar darp penyakit (DepKes, 2000).
Imunitas pasif adalah tubuh tidak membentuk imun, tetapi menerima imun.
Imunitas aktif adalah tubuh yg membentuk kekebalan sendiri.

B. Pemberian Imunisasi
Ada bbbrp hal penting yg harus diperhatikan perawat, adalah :
  1. Ortu anak harus ditanyakan :
  • Status kesehatan anak saat ini, apakah dlm kondisi sehat atau sakit.
  • Pengalaman/reaksi thp imunissi yg pernah didpt sebelumnya.
  • Penyakit yg dialami dimasa lalu dan sekarang.
  1. Ortu hrs mengerti ttg hal-hal yg berkaitan dgn penyakit yg dpt dicegah dgn imunisasi (pengertian, jenis   imunisasi, alasan imunisasi, manfaat imunisasi dan efek sampingnya).
  2. Catatan imunisasi yg lalu (apabila sdh pernah mendpt imunisasi sebelumnya), pentingnya menjaga keshtn mll tindakan imunisasi.
  3. Penkes utk ortu. (Gunakan pertanyaan terbuka utk mendptkan informasi seluas-luasnya).
  4. Kontraindikasi pemberian imunisasi. Ada bbrp kondisi yg menjadi pertimbangan utk tdk memberikan imunisasi pada anak,yaitu:
Flu berat atau panas tinggi
Perubahan pada sistem imun yg tdk dpt menerima vaksin virus hidup.
Sedang dalam pemberian obat2x yg menekan sistem imun, Mis : taransfusi drh dan imunoglobulin.
Riwayat alergi thp pemberian vaksin (pertusis).

C. Jenis Kekebalan/Imunitas

1.Kekebalan pasif

Kekebalan pasif ada dua kategori yaitu kekebalan bawaan dan pasif didapat.
Kekebalan pasif adalah pemberian antibodi yg berasal dari hewan atau manusia kepada manusia lain .
EX Kekebalan pasif di dapat : campak , tetanus , rabies).
Harus dilakukan skin test sebelumnya.

Jenis Kekebalan/Imunitas
Menurut lokasi ada dua jenis imunitas, yaitu humoral dan seluler.
Imunitas humoral terdapat dlm imunoglobin (Ig) yaitu (Ig G,A, dan M).
Imunitas seluler terdiri atas fagositosis oleh sel-sel sistem retikuloendotelial.
Imunitas seluler berhub dgn kemampuan sel tubuh utk menolak benda asing dan dpt ditunjukkan dgn adanya alergi kulit thp benda asing.

2.Imunitas Aktif
Ada 2 jenis kekebalan aktif, yaitu kekebalan aktif didapat dan kekebalan aktif dibuat.
Kekebalan yg didapat secara alami , mis anak yg terkena difteri atau poliomielitis
Kekebalan yg sengaja dibuat yg dikenal dgn imunisasi dasar dan ulangan (booster)

IMUNISASI DASAR PADA ANAK
BCG
HEPATITIS B
DPT
POLIO
CAMPAK

TUBERKULOSIS
PENYEBAB : M. TB, M. BOVIS
JARINGAN YG DISERANG :
1. PARU-PARU
2. SELAPUT OTAK
3. TULANG
4. KELENJAR SUPERFISIAL

VAKSIN : BCG
SIFAT VAKSIN : MENGURANGI RESIKO TBC BERAT
EFEK PROTEKSI : 8-12 MINGGU STL IMUNISASI

CARA PEMBERIAN :
1. ANAK : IC 0,1 ml
2. BBL : 0.05 ml

WAKTU PEMBERIAN :
1. ANAK : TES MANTOUX (-)
2. BAYI : < 2 BULAN

CARA KERJA FAKSIN :
MENINGKATKAN DAYA TAHAN TUBUH THD INF BASIL YG VIRULEN
IMUNITAS TIMBUL STL 8 MINGGU
IMUNITAS BISA TDK LENGKAP

EFEK SAMPING :
1. REAKSI PEMBENGKAKAN KECIL
2. KEMERAHAN,
3. ABSES
4. SCAR

KONTRA INDIKASI
1. UJI MANTOUX (+)
2. IMMUNODEFISIENSI
3. GIZI BURUK
4. DEMAM TINGGI
5. INFEKSI KULIT YG LUAS
6. RIWAYAT TB
7. KEHAMILAN

CARA MENYIMPAN VAKSIN
PD SUHU 2-80C
TDK DLM KEADAAN BEKU
TDK KENA SINAR MATAHARI LANGSUNG
EXP STL 8 JAM PENGENCERAN

HEPATITIS B

PENYEBAB : VIRUS HEP.B
PENULARAN :
1. PERENTERAL
2. SEXUAL
3. TRANSPLASENTAL
4. ASI
VAKSIN : HEP.B
CARA PEMBERIAN : IM
JADUAL PEMBERIAN :
1. VAKSINASI PRIMER 3 KALI
I II III
1-2 BULAN 4 - 5 BULAN
2. BOOSTER 5 THN KMD
3. DIANJURKAN TES ANTI HBs 3 BLN
PASCA SUNTIKAN TERAKHIR
CARA KERJA VAKSIN
IgM (SEMENTARA) IgG (TETAP)
EFEK SAMPING ;
1. NYERI SENDI / OTOT
2. BENGKAK
3. PANAS
4. MUAL
5. ANAFILAKSIS
KONTRA INDIKASI
- IBU HAMIL

CARA PENYIMPANAN VAKSIN :
1. SUHU 0-80C
2. WAKTU MAX 10 BULAN

DPT (Dipteri Pertusis Tetanus)

PENYEBAB :
1. D : CORYNE BACTERIUMDIPHTERIAE
2. P : BORDETELLA PERTUSIS
3. T : CLONTRIDIUM TETANI
VAKSIN : KOMBINASI DPT

CARA PEMBERIAN VAKSIN :
IM 0,5 ml

JADUAL PEMBERIAN :
1. DPT I : 2-4 BLN
2. DPT II : 3-5 BLN
3. DPT III : 4-6 BLN
4. DPT IV : 1 THN STL DPT III
5. DPT V : ANAK MASUK SEKOLAH

CARA PENYIMPANAN VAKSIN
PD SUHU 0-80C

EFEK SAMPING :
1. DEMAM TINGGI
2. REWEL
3. KEMERAHAN DAERAH INVASI
4. NYERI-----2 HARI

POLIOMIELITIS

PENYEBAB : VIRUS POLIO

JADUAL PEMBERIAN :
1. POLIO I : 0 BLN
2. POLIO II : 2 BLN
3. POLIO III : 3 BLN
4. POLIO IV : 4 BLN

CARA PEMBERIAN
ORAL 2 TETES

CARA KERJA :
VAKSIN AKAN MASUK KE DLM
SAL PENCERNAAN DAN MEMACU
PEMBENTUKAN ANTIBODY BAIK DI
DLM DARAH MAUPUN PD EPITELIUM
USUS, SHG TJD PERTAHANAN
LOKAL THD POLIO YG MASUK

EFEK SAMPING :
1. PUSING
2. DIARE RINGAN
3. SAKIT PD OTOT

KONTRAINDIKASI
1. DEMAM
2. MUNTAH/DIARE
3. KONSUMSI OBAT IMUNOSUPRESIF
4. RADIASI UMUM
5. KEGANASAN
6. PEND HIV

CARA PENYIMPANAN
1. TERTUTUP : SUHU 2-80C
2. BEKU : -200C

CAMPAK

PENYEBAB : VIRUS CAMPAK

CARA PEMBERIAN :
1. SC DALAM / IM
2. DOSIS : 0,5 ml
3. UMUR 9 BLN

EFEK SAMPING : DEMAM, KEMERAHAN, NYERI SENDI

KONTRA INDIKASI :
1. DEMAM
2. TB TANPA PENGOBATAN
3. IMUNOSUPRESI
PENYIMPANAN : 2-80C

IMUNISASI LANJUTAN

MMR
1. UMUR : 15-18 BLN
2. DOSIS : 1 X 0,5ml
3. BILA ANAK MMR, CAMPAK II
(5-6 THN) TDK DIBERIKAN
4. ULANG 10-12 THN

MMR melindungi anak terhadap
Campak (measles)
gondongan (mumps)
Campak jerman (rubela)

suntikan pertama diberikan saat berusia 12-15 bulan
Hib
1. DIBERIKAN UMUR 2,3,6 BLN
2. ULANG 18 BLN
3. DOSIS : 0,5ml IM

DEMAM TIFOID
1. VAKSIN : PARENTERAL & ORAL

BIMBINGAN ANTISIPASI & PENCEGAHAN KECELAKAAN

ANTICIPATORY GUIDANCE
Memberitahukan/upaya bimbingan kepada orang tua tentang tahapan perkembangan sehingga orang tua sadar akan apa yang terjadi dan dapat memenuhi kebutuhan sesuai dengan usia anak
  
PENCEGAHAN TERHADAP KECELAKAAN PADA ANAK
  • Kecelakaanmerupakankejadian yang dapatmenyebabkankematianpadaanak. 
  • Kepribadianadalah factor pendukungterjadinyakecelakaan.
  • Orang tuabertanggungjawabterhadapkebutuhananak, menyadarikarakteristikperilaku yang menimbulkankecelakaan
  • waspadaterhadap factor-faktorlingkungan yang mengancamkeamanananak.
FACTOR-FAKTOR YANG MENYEBABKAN KECELAKAAN
Jenis kelamin biasanya lebih banyak pada laki-laki karena lebih aktif di rumah.
Usia pada kemampuan fisik dan kognitif,  semakin besar akan semakin tahu mana yang bahaya.
Lingkungan
Adanya penjaga atau pengasuh.
Cara Pencegahan :
a. Pemahaman tingkat perkembangan dan  tingkah laku anak.
b.
Kualitas asuhan meningkat.
c.
Lingkungan aman.



1. Masa Bayi 
      Jenis kecelakaan : Aspirasi benda, jatuh, luka baker, keracunan, kurang O2.
Pencegahan
a. 
Aspirasi : bedak, kancing, permen (hati-hati).
b.
Kurang O2 : plastic, sarung bantal.
c.
Jatuh : tempat tidur ditutup, pengaman (restraint), tidak pakai kursi tinggi.
d. Luka
bakar : cek air mandi sebelum dipakai.
e.
Keracunan : simpan bahan toxic dilemari.
 
2. Masa Toddler
Jenis kecelakaan :
a.
Jatuh/luka akibat mengendarai sepeda.
b.
Tenggelam.
c.
Keracunan atau terbakar.
d.
Tertabrak karena lari mengejar bola/balon.
e.
Aspirasi dan asfiksia.
Pencegahan :
a.
Awasi jika dekat sumber air.
b.
Ajarkan berenang.
c.
Simpan korek api, hati-hati terhadap kompor masak dan strika.
d.
Tempatkan bahan kimia/toxic di lemari.
e.
Jangan biarkan anak main tanpa pengawasan.
f.
Cek air mandi sebelum dipakai.
g.
Tempatkan barang-barang berbahaya ditempat yang aman.
h.
Jangan biarkan kabel listrik menggantung  & mudah ditarik.
i.
Hindari makan ikan yang ada tulang dan makan permen yang keras.
j.
Awasi pada saat memanjat, lari, lompat karena sense of balance.
3. Pra Sekolah
Kecelakaan terjadi karena anak kurang menyadari potensial bahaya : obyek panas, benda tajam, akibat naik sepeda misalnya main di jalan, lari mengambil bola/layangan, menyeberang jalan.
Pencegahan ada 2 cara ;
1.
Mengontrol lingkungan.
2.
Mendidik anak terhadap keamanan dan potensial bahaya.
   a.
Jauhkan korek api dari jangkauan.
   b.
Mengamankan tempat-tempat yang secara potensial dapat membahayakan anak.
   c.
Mendidik anak :
  •        Cara menyeberangjalan.
  •        Artirambu-rambulalulintas.
  •        Cara mengendaraisepeda yang aman&peran orang tua = perlubelajarmengontrol       lingkungan.
4. Usia Sekolah
a.
Anak sudah berpikir sebelum bertindak.
b.
Aktif dalam kegiatan : mengendarai sepeda, mendaki gunung, berenang.
Perawat mengajarkan keamanan :
a.
Aturan lalu-lintas bagi pengendara sepeda.
b.
Aturan yang aman dalam berenang
c.
Mengawasi pada saat anak menggunakan alat berbahaya : gergaji, alat listrik.
d.
Mengajarkan agar tidak menggunakan alat yang bisa meledak/terbakar.

5. Remaja
à Penggunaan kendaraan bermotor bila jatuh dapat : fraktur, luka pada kepala
à Kecelakaan karena olah raga.
Pencegahan
a. Perlu petunjuk dalam penggunaan kendaraan bermotor sebelumnya ada negosiasi antara   orang tua dengan remaja.
b.
Menggunakan alat pengaman yang sesuai.
c.
Melakukan latihan fisik yang sesuai sebelum melakukan olah raga. 

Psikologis
       a. Mengenai adanya dorongan untuk miksi dan defikasi.
b.
Kemampuan berkomunikasi : verbal dan non verbal mengindikasikan dorongan untuk miksi atau defikasi.
c.
Kemampuan kognitif : meniru dengan tepat tingkahlaku dan mengikuti pengarahan.
d.
Mengekspresikan keinginan untuk menyenangkan orang tua.
e.
Mampu duduk atau jongkok diatas toilet 5 – 10 menit tanpa cerewet atau turun.
f.
Mengikuti tingkat kesiapan anak.
g.
Keinginan untuk meluangkan waktu : perlu kesabaran dan pengertian.
h.
Tidak ada stress keluarga atau perubahan seperti : perceraian, pindah rumah, mendapat adik baru atau akan berlibur.
i.
Memberi pujian jika anak berhasil.
Sibling Rivalry
Keluarga mendapat bayi baru : dapat menimbulkan krisis bagi toddler. Toddler tidak membenci atau marah pada bayi, ttp karena :
a.
Perubahan merasa ada saingan.
b.
Perhatian ibu terbagi.
c.
Kebiasaan rutin menjadi berubah menyebabkan anak bertingkahlaku invantil

Perlu persiapan toddler untuk menerima kehadiran saudara kandungnya mulai  sejak bayi dalam kandungan.